Kediri - Timnas Indonesia beruntung Chinese Taipei mau menerima tawaran uji coba pada FIFA Matchday di Stadion GBT Surabaya, 5 September nanti.
Formosa Blue Magpie, julukan Chinese Taipei, langsung menyambar undangan dari PSSI karena mereka sedang tak ada agenda uji coba Internasional.
Semua memang serbamendadak, pelatih Huang Zheming tak bisa membawa kekuatan terbaiknya untuk meladeni anak asuh Patrick Kluivert. Chinese Taipei hanya mengandalkan pemain yang berkiprah di Liga Super Taiwan.
Apapun kondisinya, Timnas Indonesia tetap harus serius menghadapi Chinese Taipei, termasuk rentang rangking FIFA Chinese Taipei di angka 172 yang sangat jauh dibandingkan posisi Timnas Indonesia yang saat ini di peringkat 118.
"Tak perlu terpaku kepada ranking FIFA. Misi utama Patrick Kluivert harus memanfaatkan uji coba ini untuk mematangkan taktik ke putaran keempat nanti. Saya kira ini malah kesempatan bagus," kata Gusnul Yakin.
Komposisi Pemain Bagus, Semua Tergantung Patrick Kluivert
Pengamat sepak bola senior asal Malang ini menilai komposisi pemain Timnas Indonesia saat ini sangat baik. Dalam semua posisi ada pemain mumpuni.
"Tergantung Patrick Kluivert siapa menurutnya layak tampil di partai simulasi ini. Termasuk bagaimana pemain bisa menjalankan taktik di lapangan. Terutama cara bertahan dan menyerang yang masih jadi kelemahan Timnas Indonesia," ujarnya.
Tengara Gusnul Yakin ini berdasar agregat gol Timnas Indonesia di putaran ketiga lalu, di mana Jay Idzes dkk. hanya memasukkan sembilan gol dan kebobolan 20 bola.
"Statistik gol lalu bukti pertahanan sangat lemah dan lini serang masih tumpul. Patrick Kluivert harus sudah punya formasi terbaik di semua lini, terutama belakang dan depan," jelasnya.
Tugas Khusus Patrick Kluivert
Terpenting, tambah Gusnul Yakin, bagaimana Patrick Kluivert sebagai seorang mantan striker andal kala aktif bermain mampu menyulap Mauro Zijlstra dan Miliano Jonathans jadi tombak tajam.
"Saya kira Patrick Kluivert fokus memoles striker saja. Sektor lain serahkan pada Alex Pastoor dan Danny Landzat. Bagaimana duet Zijlstra dan Miliano cepat menyerap ilmu dari Patrick Kluivert," tuturnya.