Posisi saat ini: Rumah / Pesan / Serba-serbi Timnas Indonesia U-17 di Piala Dunia U-17 2025: Satu-satunya Wakil Asia Tenggara dan Siap Bikin Kejutan

Serba-serbi Timnas Indonesia U-17 di Piala Dunia U-17 2025: Satu-satunya Wakil Asia Tenggara dan Siap Bikin Kejutan

Penulis:Wartawan Olahraga Tanggal:2025-11-04 09:30:02
Dilihat:11 Pujian
Pelatih Timnas Indonesia U-17, Nova Arianto, Piala Dunia U-17 2025. (Bola.com/Wiwig Prayugi)

Jakarta - Timnas Indonesia U-17 siap berlaga di Piala Dunia U-17 2025. Turnamen sepak bola kelompok usia itu berlangsung di Qatar pada 3 hingga 27 November 2025.

Piala Dunia U-17 2025 diikuti 48 tim dari enam konfederasi di dunia. Dengan format anyar, 48 peserta dibagi ke dalam 12 grup (Grup A hingga Grup L), yang masing-masing berisi empat tim.

Seluruh laga di fase grup sampai semifinal Piala Dunia U-17 2025 digelar di Aspire Zone, Al Rayyan, Doha, Qatar. Khusus final pertandingan dimainkan di Khalifa International Stadium, Doha, Qatar.

Lantas, apa saja fakta menarik seputar Timnas Indonesia U-17 yang akan berlaga di Piala Dunia U-17 2025? Berikut ini lima di antaranya versi Bola.com.

 

 


Lawan Tangguh

Dell, Timnas Brasil U-17 (Dok. FIFA)

Skuad Garuda Muda tergabung di Grup H Piala Dunia U-17 2025. Armada Nova Arianto itu bersaing dengan Timnas Brasil U-17, Timnas Honduras U-17, dan Timnas Zambia U-17.

Secara persaingan, lawan yang bakal dihadapi Timnas Indonesia U-17 semuanya berkualitas, terutama Brasil. Sejauh ini, Tim Samba Muda telah mengoleksi empat gelar juara di ajang tersebut.

Adapun buat Honduras, ajang ini menjadi yang keenam dengan pencapaian terbaik lolos ke perempat final pada 2013. Sementara itu, bagi Zambia ini menjadi turnamen pertama mereka.


Diperkuat 4 Pemain Diaspora

Aksi Mike Rajasa Hoppenbrouwers bersama Timnas Indonesia U-17 (Instagram/mh.rajasa)

Nova Arianto membawa 21 pemain pada turnamen ini. Dari jumlah itu, empat di antaranya adalah pesepak bola diaspora seperti Mathew Baker, Lucas Lee, Eizar Tanjung, dan Mike Rajasa Hoppenbrouwers.

Mathew Baker memperkuat Melbourne FC di Australia, Lucas Lee (Ballistic United SC/Amerika Serikat), Eizar Tanjung (Sydney FC/Australia), serta Mike Rajasa (FC Utrecht/Belanda).

Pengalaman berkarier di luar negeri dan tentunya dengan kualitas yang dimiliki, keempat pemain diaspora tersebut diharapkan bisa membantu meningkatkan performa skuad Garuda Muda.

 


Bekal Positif

Timnas Indonesia U-17 melakukan persiapan cukup matang jelang ajang ini. Sebelum berkiprah di Piala Dunia U-17 2025, mereka sempat menjalani pemusatan latihan di Dubai, Uni Emirat Arab.

Di sana, Tim Garuda Muda bahkan menggelar tiga laga uji coba melawan sesama peserta Piala Dunia U-17. Hasilnya, dua kali imbang kontra Panama U-17 (1-1) dan Pantai Gading U-17 (0-0) serta kalah versus Paraguay U-17 (1-2).

"Tiga pertandingan uji coba ini kami banyak belajar. Lawan yang kami hadapi secara postur sangat baik, level permainan juga sangat baik dan semoga nanti semakin siap," ujar Nova Arianto.

 


Satu-satunya Wakil Asia Tenggara

Skuad Timnas Indonesia U-17 menjalani pemusatan latihan di Uni Emirat Arab sebelum berlaga di Piala Dunia U-17 2025. (Dok. PSSI)

Indonesia patut berbangga. Skuad Garuda Muda merupakan satu-satunya wakil Asia Tenggara yang ambil bagian pada Piala Dunia U-17 2025.

Timnas Indonesia U-17 lolos setelah mampu melaju ke perempat final Piala Asia U-17 2025. Tim Merah-Putih akan mencatat penampilan keduanya, setelah bertarung pada edisi 2023 saat berstatus sebagai tuan rumah.

Pada partai pembuka, Timnas Indonesia U-17 ditantang Zambia U-17 di Aspire Zone, Al Rayyan, Selasa (4/11/2025) pukul 22.45 WIB. Meski berstatus debutan, wakil Afrika ini wajib diwaspadai Zahaby Gholy dkk.

 


Tanding di Lapangan Latihan

Bek Timnas Indonesia U-17, Mathew Baker merayakan gol yang ia cetak ke gawang Kuwait dalam laga Kualifikasi Piala Asia U-17 2025, Rabu (23/10/2024). (Dok. AFC)

Seperti yang sudah disebutkan di atas, semua pertandingan di fase grup sampai semifinal digelar di Aspire Zone, yang merupakan kompleks olahraga terbesar dan paling modern di Qatar.

Aspire Zone bukanlah stadion, melainkan lapangan latihan yang berstandar FIFA. Pemilihan venue tersebut rupanya sempat membuat Nova Arianto kaget. Kok bisa?

"Jujur kalau saya baru bicara, di awal ekspektasi saya adalah kami bermain seperti di stadion-stadion yang pernah kami lakukan di timnas U-23 maupun timnas senior selama di Qatar," kata Nova Arianto.

"Kalau secara kualitas lapangan pasti sudah sangat-sangat baik. Tetapi memang atmosfer yang pastinya berbeda karena kami bermain di lapangan latihan," sambungnya.

Komentar

Kirim komentar
Galat kode pemeriksaan, silakan masukkan kembali
avatar

{{ nickname }}

{{ comment.created_at }}

{{ comment.content }}

IP: {{ comment.ip_addr }}
{{ comment.likes }}