Posisi saat ini: Rumah / Pesan / BRI Super League: 4 Fakta Menarik Setelah Arema FC Curi Poin di Kandang Persebaya

BRI Super League: 4 Fakta Menarik Setelah Arema FC Curi Poin di Kandang Persebaya

Penulis:Wartawan Olahraga Tanggal:2025-11-22 23:30:03
Dilihat:15 Pujian
Winger Persebaya Surabaya, Gali Freitas mencoba melewati penjagaan yang dilakukan bek kiri Arema FC, Johan Alfarizi dalam laga pekan ke-13 BRI Super League 2025/2026 di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (22/11/2025). (Dok. Persebaya).

Surabaya - Laga klasik BRI Super League antara Persebaya Surabaya melawan Arema FC di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, Sabtu (22/11/2025), berakhir imbang 1-1.

Bagi Persebaya, ini bukan hasil memuaskan, lantaran mereka bermain di kandang sendiri. Sedangkan bagi Arema, ini hasil yang positif. Sesuai target, mereka berhasil mencuri poin di Surabaya.

Sebenarnya, Arema nyaris meraih kemenangan. Mereka unggul lebih dulu lewat gol bunuh diri bek Persebaya, Dime Dimov, pada menit ke-63.

Namun, satu menit berselang, bek Arema, Matheus Blade diganjar kartu merah. Unggul jumlah pemain dimanfaatkan Persebaya untuk menyamakan kedudukan di menit 73 lewat Bruno Moreira.

Arema FC masih punya beberapa peluang emas di pengujung laga, salah satunya didapatkan Ian Puleio. Namun, sontekan masih melenceng dari gawang.

Meski demikian, kubu Arema tetap puas dengan satu poin ini. Karena bukan hal mudah bagi tim Singo Edan meraih poin di Surabaya, mengingat rivaltitas tinggi kedua tim. Selain itu, tekanan suporter tuan rumah juga dirasakan Ahmad Alfarizi dkk.

Dari hasil imbang ini, Bola.com merangkum beberapa fakta yang terjadi, seperti catatan positif Arema saat main away musim ini, karena Singo Edan belum pernah kalah di kandang lawan.

Namun, mereka jadi tim dengan perolehkan kartu merah terbanyak sementara ini. Mathues Blade jadi pemain keenam Arema yang menerima kartu merah musim ini. Berikut ulasan faktanya.

 

Catatan Positif di Kandang Lawan

 

Arema jadi tim yang paling sulit ditaklukkan ketika bermain away. Hasil imbang 1-1 di kandang Persebaya jadi bukti terkini. Dari total 6 away, Arema meraih 2 kemenangan dan 4 hasil imbang.

Hanya dua klub Super League yang saat ini tidak terkalahkan ketika away. Selain Arema, ada pimpinan klasemen Borneo FC. Bedanya, Borneo FC selalu meraih kemenangan ketika home dan away, alias selalu meraih kemenangan dalam setiap laga yang sudah mereka mainkan.

Namun, ada hal unik yang dialami Arema musim ini. Mereka justru menelan empat kekalahan saat bermain di kandang sendiri. Sepertinya, Singo Edan bermain tanpa beban saat away.

Bisa dilihat dari permainan yang lebih rapi, terutama ketika bertahan. Lini depan Persebaya sempat dibuat kewalahan menembus duet Luiz Gustavo dan Matheus Blade.

Gawang Arema FC yang dikawal Lucas Frigeri baru kebobolan setelah Blade menerima kartu merah.

Sebelumnya, Arema FC berhasil mencuri poin di kandang PSIM Yogyakarta, Persijap Jepara, Persis Solo, Semen Padang dan PSM Makassar. Namun, hasil imbang di markas Persebaya terasa lebih spesial, karena rivalitas kedua tim sangat tinggi.


Raja Kartu Merah

Ilustrasi kartu merah. Foto : alanwcollins

 

Arema FC kembali jadi tim paling kotor di BRI Super League. Kartu merah yang diterima Matheus Blade di laga ini jadi yang keenam bagi Singo Edan. Jumlah itu sama dengan Persijap Jepara. Itu jadi yang paling banyak sementara ini.

Laga ini sebenarnya berlangsung menarik. Namun, wasit Rio Permana harus mencabut 13 kartu kuning dan 1 kartu merah dari kantongnya.

Itu dilakukan untuk meredam emosi pemain agar tidak meledak. Sebanyak 10 kartu kuning dan 1 kartu merah diterima Arema. Sedangkan tiga kartu kuning lainnya untuk Persebaya.

Pemain Arema lebih banyak menerima kartu karena bermain lebih agresif. Mereka beberapa kali melakukan pressing ketat agar pemain Persebaya tidak leluasa menguasai bola. Tentu banyaknya kartu ini jadi bahan evaluasi bagi pelatih.

Ini bukan kali pertama Singo Edan mendapatkan banyak kartu dalam satu pertandingan. Sebenarnya, pelatih Marcos Santos beberapa kali menyampaikan ingin pemainnya bisa menahan emosi. Namun, sampai saat ini hal itu belum berhasil.


Mengulang Momen 6 Tahun Silam

Bagi Arema, meraih satu poin dari markas Persebaya adalah hal yang langka. Terakhir, Arema menahan Persebaya di final pertama Piala Presiden 2019. Waktu itu, Singo Edan menahan Persebaya 2-2.

Maklum, pemain Persebaya tampil ngotot ketika menjamu Arema, karena mereka memahami risiko kritikan dari suporter jika gagal menang. Beruntung bagi Arema, lantaran di laga sore tadi, Persebaya tampil pincang.

Ada tiga pemain asing Bajul Ijo yang tidak bisa tampil. Ketiganya merupakan pemain kunci, yakni Francisco Rivera, Leo Lelis dan Risto Mistrevski.

Selain itu, musim ini Persebaya punya persoalan dalam hal produktivitas gol. Total baru 13 gol yang berhasil dicetak. Ini jadi keuntungan lain bagi Singo Edan.


Poin Sama

 

Hasil imbang ini membuat Persebaya dan Arema masih memiliki poin yang sama. Yakni 16. Kedua tim masih kompak berada di papan tengah. Sementara Persebaya menempati posisi 8, sedangkan Arema satu tingkat dibawahnya.

Bedanya, Arema memainkan satu laga lebih banyak. Sedangkan Persebaya masih punya satu laga tunda, yakni melawan PSM Makassar.

Jadi, masih ada kans bagi Persebaya untuk memperbaiki posisi dan meninggalkan Arema. Dengan catatan memenangi laga tunda tersebut.

Seperti diketahui, dua tim ini selalu bersaing di klasemen BRI Super League. Kedua manajemen tim masih memegang prinsip harus punya posisi lebih baik di klasemen daripada klub rival.


Persaingan di BRI Super League

Komentar

Kirim komentar
Galat kode pemeriksaan, silakan masukkan kembali
avatar

{{ nickname }}

{{ comment.created_at }}

{{ comment.content }}

IP: {{ comment.ip_addr }}
{{ comment.likes }}