Posisi saat ini: Rumah / Pesan / Mekanisme PSSI Cari Pelatih Baru Timnas Indonesia Agar Tidak Terulang Kejadian Seperti Patrick Kluivert, Kembali ke Pola Shin Tae-yong

Mekanisme PSSI Cari Pelatih Baru Timnas Indonesia Agar Tidak Terulang Kejadian Seperti Patrick Kluivert, Kembali ke Pola Shin Tae-yong

Penulis:Wartawan Olahraga Tanggal:2025-11-23 15:30:03
Dilihat:0 Pujian
Patrick Kluivert dan Shin Tae-yong. (Bola.com/Dok.Instagram Patrick Kluivert dan Shin Tae-yong).

Jakarta - Wakil Ketua PSSI, Zainudin Amali, membeberkan mekanisme pihaknya dalam mencari pelatih baru Timnas Indonesia supaya tidak terulang kejadian seperti Patrick Kluivert.

Amali mengatakan bahwa PSSI kembali ke pola Shin Tae-yong dalam berburu arsitek anyar Timnas Indonesia.

Ketika itu, PSSI yang masih dipimpin oleh Mochamad Iriawan atau Iwan Bule mengundang Shin Tae-yong dan calon pelatih Timnas Indonesia, Luis Milla, untuk melakukan dan presentasi program kerja.

Iwan Bule bersama Wakil Ketua PSSI, Iwan Budianto, Sekjen PSSI, Ratu Tisha Destria, dan dua anggota Komite Eksekutif (Exco), Endri Erawan dan Hasani Abdulgani melihat pemaparan Shin Tae-yong di Kuala Lumpur, Malaysia, pada 19 November 2019.

Pada 29 November 2019, Iwan Bule dengan Wakil Ketua PSSI, Cucu Sumantri, Iwan Budianto, Ratu Tisha Destria, dan empat anggota Exco, Endri Erawan, Haruna Soemitro, Sonhadji, dan Yunus Nusi mendengarkan penjelasan Luis Milla di Manila, Filipina.


Wawancara pada Natal 2024

Ketua Umum PSSI Erick Thohir saat memamerkan jersey baru Timnas Indonesia ke pelatih kepala Patrick Kluivert di Belanda. (Dok. Instagram Erick Thohir @erickthohir)

Sementara itu, kala menunjuk Patrick Kluivert sebagai pelatih Timnas Indonesia menggantikan Shin Tae-yong pada Januari 2025, PSSI lewat Erick Thohir melakukan wawancara pada Hari Raya Natal tahun lalu.

Sebanyak 15 nama sempat masuk ke kantong Erick Thohir sebelum mengerucut ke tiga calon, dan hanya satu pelatih yang memenuhi undangan interview pada 25 Desember 2024.


Utus Sumardji ke Eropa

Kali ini, Amali mengatakan bahwa PSSI mengutus Ketua Badan Tim Nasional (BTN), Sumardji, untuk terbang ke Eropa demi mewawancarai lima kandidat pelatih Timnas Indonesia.

Sumardji kemungkinan pergi ke benua biru bersama Direktur Teknik PSSI, Alexander Zwiers.

"Sekarang ini Pak Mardji yang ditugaskan karena adalah Ketua BTN dan beliau yang diminta untuk bertemu dan mewawancarai," ujar Amali dinukil YouTube Kompas TV Jawa Barat.

"Tentu dari situ kan ada nominasi-nominasi, belum tentu juga yang diwawancara ini juga bersedia. Yang penting Pak Mardji datang dulu ke sana. Setelah itu Pak Mardji harus melaporkan kepada Exco," tuturnya.


Exco Punya Hak

Amali menjelaskan secara panjang lebar mekanisme penentuan pelatih harus melalui kesepakatan antara Exco yang terdiri dari 15 orang, dengan rincian satu ketua, dua wakil ketua, dan 13 anggota.

"Supaya tidak terjadi lagi seperti yang Patrick Kluivert. Jadi kami minta untuk setelah itu nama-nama dimasukkan ke Exco. Tentu kami punya hak, Exco punya hak untuk mewawancarai itu," terang Amali.

"Ini kan satu hal yang sudah biasa saja pada saat bagaimana menentukan Shin Tae-yong waktu itu adalah Exco yang memutuskan dalam rapat Exco, bukan Pak Iwan Bule, bukan."

"Jadi dua waktu itu Luis Milla dan Shin Tae-yong diwawancarai oleh Exco. Kemudian melalui rapat Exco ikut diputuskan Shin yang dipakai. Nah, saya kira yang sekarang juga harus begitu," tuturnya.


Sesuai Statuta PSSI

Amali menjelaskan bahwa keterlibatan Exco dalam menentukan pelatih Timnas Indonesia sudah diatur dalam Statuta PSSI 2025. Pasal 43 menuliskan bahwa Exco berwenang untuk "Menunjuk pelatih kepala dan perangkat pelatih untuk Tim Nasional atas usulan dari Departemen Teknis di Sekretariat Jenderal dan oleh Komite Teknis dan Pengembangan."

"Jadi, Pak Mardji tidak punya kewenangan untuk memutuskan satu. Beliau hanya diutus untuk mewawancarai. Kemudian dan harus Pak Mardji melaporkan kepada Exco. Hasil wawancaranya kita lihat semuanya itu," ucap Amali.

"Nanti Exco akan memutuskan. Jadi kalau ada apa-apa itu menjadi tanggung jawab bersama. Itu namanya organisasi yang kolektif kolegial."

"Proses ini karena ini keputusan penting diatur oleh Statuta PSSI, maka itu harus diputuskan oleh Exco. Exco yang memutuskan kira-kira itu nanti perjalanannya pada saat memutuskan siapa," terang pria yang sebelumnya menjabat sebagai Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) RI itu.

Komentar

Kirim komentar
Galat kode pemeriksaan, silakan masukkan kembali
avatar

{{ nickname }}

{{ comment.created_at }}

{{ comment.content }}

IP: {{ comment.ip_addr }}
{{ comment.likes }}