Posisi saat ini: Rumah / Pesan / Jejak Karier Kepelatihan Nova Arianto: Jadi Asisten Merangkap Pemain, Gantikan Sang Ayah di Klub Medioker Asal Madiun

Jejak Karier Kepelatihan Nova Arianto: Jadi Asisten Merangkap Pemain, Gantikan Sang Ayah di Klub Medioker Asal Madiun

Penulis:Wartawan Olahraga Tanggal:2025-11-24 09:30:03
Dilihat:1 Pujian
Timnas Indonesia - Nova Arianto

Kediri - Prestasi Nova Arianto membawa Timnas Indonesia U-17 hingga ke Piala Dunia U-17 2025 dan meraih satu kemenangan di sana mendapat apresiasi positif dari PSSI. Bukan berbentuk materi, tapi kesempatan promosi dengan tanggung jawab lebih besar sebagai arsitek Timnas Indonesia U-20.

Sebenarnya kesuksesan Nova Arianto saat ini tak diraih dengan tiba-tiba. Dia melaluinya lewat proses panjang penuh kesabaran dan konsistensi.

Jika dihitung total, Nova Arianto telah sepuluh tahun meniti karier sebagai pelatih. Piala Dunia U-17 Qatar 2025 merupakan puncak dari perjalanan panjang yang dirintis pelatih berusia 46 tahun ini mulai dari nol.

Meskipun jika dikalkulasi durasi kepelatihan pria kelahiran Semarang, 4 November 1979, ini masih lebih pendek dibanding kariernya sebagai pemain yang dijalaninya selama 18 tahun.

Sehingga secara keseluruhan Nova Arianto telah 28 tahun menggeluti profesi di dunia si kulit bundar. Like father like sons. Konsistensi ini menurun dari sang ayah, Sartono Anwar, yang tekun dan sabar sebagai pelatih selama 40 tahun.

Bagi bapak-anak ini sepak bola bukan lagi sekedar hobi atau profesi, tapi pilihan dalam mengarungi kehidupan. Itulah latar belakang Nova Arianto menyiapkan masa depannya.


Awal Karier Kepelatihan

Sartono Anwar dan Nova Arianto

Ketika usianya mulai tak produktif lagi sebagai pemain profesional, pria berpostur 1,83 meter ini merangkap jadi pemain dan asisten pelatih di klub terakhirnya, Pelita Bandung Raya pada musim 2014/2015.

Profesi ini pernah dilakukan bintang Timnas Italia, Gianluca Vialli, kala memulai karier kepelatihan dengan double job sebagai arsitek dan pemain di Chelsea musim 1999/2000 lalu.

Nova Arianto mendapatkan bimbingan langsung dari dua pelatih asing, yakni Daniel Darko Janakovic dan Dejan Antonic yang musim itu bergantian membesut Pelita Bandung Raya.

Meski ilmunya belum terlalu mendalam, Nova Arianto berani jadi pelatih kepala Madiun Putra, klub Divisi Utama, yang berlaga di ISC B 2016.

Event ini untuk mengisi kekosongan kompetisi ketika sepak bola Indonesia dalam status dibekukan FIFA sebagai efek konflik campur tangan Pemerintah terhadap PSSI.

Datang ke Madiun Putra, Nova Arianto menggantikan tugas Sartono Anwar yang terlanjur teken kontrak dengan Persisam Samarinda.

"Musim itu, manajemen Madiun Putra ingin saya tetap jadi pelatih, karena sudah teken kontrak dengan Persisam, maka saya usulkan Nova Arianto menggantikan saya," kata Sartono Anwar.


Dapat Ilmu dari Pelatih Dunia

Pelatih Timnas Indonesia U-17 Nova Arianto menjelaskan pihaknya sudah memulangkan 3 nama ke klub masing-masing saat menjalani pemusatan latihan (TC) di Bali. (Dok. PSSI)

Bapak-anak ini sangat beruntung karena dapat ilmu dari dua tokoh sepak bola kaliber Dunia. Sartono Anwar menimba ilmu dari pelatih legendaris Timnas Indonesia asal Belanda, Wiel Coerver.

Sedangkan Nova Arianto selama lima tahun setia sebagai asisten Shin Tae-yong di Timnas Indonesia.

Selepas dari Madiun Putra, Nova Arianto secara berturut-turut tanpa jeda menukangi Bhayangkara U-21, Lampung Sakti, Bhayangkara U-20, asisten pelatih Timnas Indonesia U-23 dan U-20 hingga kedatangan Shin Tae-yong pada 2019 silam.

Nova Arianto tak hanya dapat warisan ilmu dari Sartono Anwar, tapi juga filosofi yang membuat karakternya kuat.

"Saya harus selalu optimistis, Karena selama saya bekerja dengan jujur, kerja keras, dan selalu berpikir positif saya yakin hasilnya akan lebih baik," tutur Nova ketika kali pertama ditunjuk sebagai jurutaktik di Madiun Putra sepuluh tahun lampau.

Komentar

Kirim komentar
Galat kode pemeriksaan, silakan masukkan kembali
avatar

{{ nickname }}

{{ comment.created_at }}

{{ comment.content }}

IP: {{ comment.ip_addr }}
{{ comment.likes }}