Posisi saat ini: Rumah / Pesan / Evaluasi Menuju SEA Games 2025: Timnas Indonesia Putri Masih Tertinggal dari Negara yang Punya Liga Profesional

Evaluasi Menuju SEA Games 2025: Timnas Indonesia Putri Masih Tertinggal dari Negara yang Punya Liga Profesional

Penulis:Wartawan Olahraga Tanggal:2025-12-01 18:30:03
Dilihat:1 Pujian
Pemain Timnas Indonesia, Zahra Muzdalifah menggiring bola saat latihan jelang Kualifikasi Piala Asia 2026 yang berlangsung di lapangan latih Jakarta International Stadium (JIS), Jakrata Utara, Jumat (20/06/2025). (Bola.com/Bagaskara Lazuardi)

Jakarta - Timnas Indonesia Putri baru saja menuntaskan dua laga uji coba jelang berlaga di SEA Games 2025 Thailand. Hasilnya, Garuda Pertiwi meraih sekali kemenangan dan kalah.

Skuad asuhan Akira Higashiyama itu menang 2-1 kontra Nepal dan dilibas Chinese Taipei lima gol tanpa balas. Secara ranking FIFA, kedua negara tersebut berada di atas Timnas Indonesia Putri.

Timnas Nepal Putri terkini menempati urutan ke-89 dunia dan Timnas Chinese Taipei Putri ada di posisi 42. Sementara Garuda Pertiwi menduduki peringkat 106.

Jika melihat fakta yang ada, kekalahan kontra Chinese Taipei bukan sebuah hasil yang mengejutkan. Di atas kertas, tim besutan Prasobchoke Chokemor tersebut memang lebih diunggulkan.


Unggul Kualitas Permainan

Pemain Timnas Indonesia Putri, Zahra Muzdalifah menendang bola ke arah gawang Singapura saat laga persahabatan yang berlangsung di Stadion Madya, Senayan Jakarta, Selasa (28/05/2024). (Bola.com/Bagaskara Lazuardi)

Secara kualitas individu dan permainan Chinese Taipei berada di level saat meladeni perlawanan Timnas Indonesia Putri di Stadion Maguwoharjo, Sabtu (29/11/2025) malam.

Prasobchoke Chokemor mengakui kemajuan pesat sepak bola wanita Chinese Taipei tidak bisa dilepaskan dari faktor kompetisi yang diselenggarakan di negara tersebut.

Tidak sedikit pemain yang tergabung di skuad Putri Formosa Blue Magpie kini berkiprah di Mulan Football League, liga sepak bola profesional wanita Chinese Taipei.

"Kami memiliki liga sepak bola wanita yang sangat kuat di negara kami. Tentu saja, ini merupakan keuntungan bagi semua pemain wanita di Chinese Taipei untuk bermain di liga setiap akhir pekan," kata pelatih asal Thailand tersebut.

"Jadi ini merupakan bagian dari kunci kesuksesan tim kami. Namun, sebenarnya kami masih perlu terus meningkatkan diri, tidak hanya dalam hal liga tetapi tentu saja juga dalam tim kami," lanjutnya.


Tembus Piala Asia 2026

Bagi Chinese Taipei, duel kontra Timnas Indonesia Putri merupakan bagian dari persiapan menuju Piala Asia Wanita yang berlangsung di Australia tahun depan.

Chinese Taipei mengamankan tiket ke Piala Asia Wanita 2026 usai menekuk Garuda Pertiwi 2-1 dalam laga terakhir kualifikasi Grup D (5/7/20225). Itu sekaligus jadi partisipasi ke-15 mereka sepanjang sejarah.

"Kami masih terus meningkatkan diri untuk mempersiapkan diri menghadapi Piala Asia berikutnya," sebut Prasobchoke Chokemor.

"Setelah ini kami bertanding di Asian Cup dan melawan tim yang sangat berat yaitu Jepang. Jadi tim masih harus improve dan belajar supaya bisa sukses di ajang tersebut," timpal pemain Chinese Taipei, Saki Matsunaga.


Tanpa Liga Profesional

Tanpa Liga ProfesionalSementara di sisi lain, mari kita bandingkan dengan sepak bola wanita di Indonesia, yang hingga saat ini tidak memiliki liga profesional sejak 2019.

Padahal, kompetisi menjadi wadah yang sangat penting untuk melahirkan talenta berkualitas pada masa mendatang. Akira Higashiyama tak menampik situasi sulit yang dialami dengan ketiadaan liga domestik.

"Pertanyaan yang cukup sulit bagi saya. Ya, jelas kami tahu bahwa (saat ini) belum ada liga profesional wanita. Tetapi kami ingin beraksi di lapangan," ucap pelatih berusia 35 tahun tersebut.

Komentar

Kirim komentar
Galat kode pemeriksaan, silakan masukkan kembali
avatar

{{ nickname }}

{{ comment.created_at }}

{{ comment.content }}

IP: {{ comment.ip_addr }}
{{ comment.likes }}