
Jakarta - Putaran keempat kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia akan digelar pada bulan Oktober mendatang, atau masih ada waktu sekitar dua bulan efektif bagi tim peserta.
Persaingan yang menyita perhatian adalah di Grup C putaran keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia, yang diisi oleh Timnas Indonesia, Arab Saudi, dan Irak.
Beragam persiapan sudah pasti akan dilakukan oleh ketiga tim. Tidak hanya dalam sesi latihan atau agenda uji coba untuk memanaskan mesin, melainkan juga kondusivitas tim demi mewujudkan misi tampil ke Piala Dunia tahun depan di Amerika Utara.
Di putaran keempat kualifikasi mendatang, Irak lebih dulu berjumpa Timnas Indonesia di Stadion King Abdullah Sport City pada 12 Oktober 2025 dini hari WIB. Tiga hari kemudian, Irak bertemu Arab Saudi di tempat yang sama.
Luis Diaz akhirnya resmi meninggalkan Liverpool dan bergabung dengan Bayern Munich dengan kontrak empat tahun senilai 65,5 juta. Dalam konferensi pers perdananya, winger asal Kolombia itu menyatakan tekadnya untuk memenangkan semua gelar bersama klub...
Dapat Pesan Khusus

Timnas Irak di bawah arahan pelatih Graham Arnold akan kembali mengandalkan pemain pilarnya, seperti Ali Jassim, Aymen Hussein, dan Mohanan Ali. Mereka akan menjalani laga uji coba dengan keikutsertaan di Piala Raja Thailand awal September mendatang.
Pengamat sekaligus analis teknis sepak bola Irak, Rafid Salem, mengatakan kepada media lokal bahwa Timnas Irak harus mencermati beberapa hal penting agar bisa mewujudkan ambisi tampil ke Piala Dunia 2026.
Satu di antaranya adalah ikut meniru persiapan para pesaing, termasuk Timnas Indonesia dan Arab Saudi dalam menghimpun kekuatan.
"Timnas Irak harus memiliki lingkungan yang tenang agar dapat fokus pada dua pertandingan kualifikasi zona Asia untuk lolos ke Piala Dunia, terutama karena tim ini hanya punya dua pertandingan agar bisa lolos ke Piala Dunia. Hal itu baru menjadi mungkin, Irak dapat meraih prestasi dan lolos, asalkan persiapannya matang secara teknis dan mental, dan tugas ini harus diemban oleh Federasi," ujar Rafid Salem.
"Ketika kita mengamati persiapan tim-tim lain yang berpartisipasi dalam kualifikasi zona Asia, kita melihat bahwa mereka menikmati persiapan terbaik. Oleh karena itu, Irak harus mencontoh tim-tim lain karena tahap selanjutnya sangat krusial dan tidak ada ruang untuk kesalahan atau kegagalan. Saya yakin bahwa staf teknis Timnas Irak, yang dipimpin oleh Graham Arnold, juga akan bertanggung jawab atas persiapan yang matang," lanjutnya.
Tanpa Dipolitisasi

Rafid Salem menambahkan bahwa Timnas Irak sebenarnya punya potensi besar untuk bersaing lolos ke Piala Dunia 2026. Hanya, ada problem lain yang tak kalah penting untuk dihindari, yaitu politisasi.
Ia menilai ada pihak-pihak di Irak yang mencoba mengeksploitasi Timnas Irak secara politis melalui kampanye pemilu di negaranya. Menurutnya, hal itu tidak dapat diterima dan jika dibiarkan terjadi akan membuat Tim Singa Mesopotamia kehilangan konsentrasi.
"Timnas Irak tidak lolos langsung ke Piala Dunia, bukan karena tidak memiliki pemain terbaik, tetapi karena tim tersebut terpecah-pecah. Beberapa pihak ingin menggabungkan prestasi olahraga dengan kampanye pemilihan parlemen yang besar. Sekarang, tim memiliki satu kesempatan terakhir, dan itu harus diinvestasikan dengan segala cara yang memungkinkan agar semua orang tidak menyesalinya dan sepak bola Irak tidak menuju ke arah yang tidak diketahui," kata Rafid Salem.
Sumber: Winwin