Sidoarjo - Pelatih Timnas Indonesia U-23, Gerald Vanenburg, meminta kepada PSSI untuk menggelar pemusatan latihan jangka panjang jika dipercaya melatih di SEA Games 2025.
Vanenburg terbilang gagal menangani Timnas Indonesia U-23 dalam tahun pertamanya. Dia tidak bisa membawa tim Garuda Muda juara Piala AFF U-23 2025.
Puncaknya terjadi di Kualifikasi Piala Asia U-23 2026. Vanenburg gagal meloloskan Timnas Indonesia U-23 ke putaran final di Arab Saudi, Januari tahun depan.
Vanenburg mengeluhkan minimnya persiapan Timnas Indonesia U-23 di Kualifikasi Piala Asia U-23 2026. Dia menganggap bahwa Kadek Arel dkk. hanya berlatih selama sepekan.
Balik ke kampung halaman di Surabaya, Adrian Wibowo memanfaatkan momen spesial dengan menonton langsung laga Timnas Indonesia!
Persiapan Mepet
Vanenburg merasa bahwa jika persiapan Timnas Indonesia U-23 untuk SEA Games 2025 juga mepet, ia melihat hasilnya kemungkinan tidak akan berbeda.
"Untuk program ke SEA Games 2025, misalnya kami hanya mendapatkan program seperti sekarang, yaitu hanya seminggu berlatih untuk menghadapi turnamen mungkin hasilnya akan sama. Jadi, ini memang suatu hal yang tidak bisa," ujar Vanenburg.
Vanenburg membandingkan dengan timnas U-17, yang digembleng selama setahun, termasuk training camp di Bulgaria, sebagai persiapan untuk Piala Dunia U-17 2025.
"Kalau dibandingkan dengan timnas U-17 yang mendapatkan waktu satu tahun berlatih bersama untuk lolos ke Piala Dunia U-17 2025," imbuh Vanenburg.
"Mereka tentu saja sudah 60 persen lebih bagus daripada kami karena memiliki waktu bermain bersama. Kalau kita melihat kompetisi di sini, sering kali pemilihan pemain berdasarkan jumlah menit bermain mereka di klub masing-masing. Tetapi, belum tentu pemain terbaik," ucapnya.
Jam Terbang
Selain pemusatan latihan jangka panjang, Vanenburg juga menekankan pentingnya jam terbang pemain di level klub. Dia memang telah mengeluhkan menit bermain sejak beberapa hari lalu.
"Mungkin ada pemain yang lebih baik, tapi tidak bermain. Jadi, mungkin ini harus diperhatikan agar mereka benar-benar dapat jam terbang bukan hanya training camp jangka panjang di timnas, tapi di klub juga mendapat jam terbang karena itu juga akan menentukan nasib timnas," kata Vanenburg.