Kerjasama Bisnis TG:@LIUO9527
Posisi saat ini: Rumah / Pesan / Timnas Indonesia Krisis Striker, Siapa Penerus Bepe, El Loco, dan Kurniawan di Tim Garuda?

Timnas Indonesia Krisis Striker, Siapa Penerus Bepe, El Loco, dan Kurniawan di Tim Garuda?

Penulis:Wartawan Olahraga Tanggal:2025-09-14 12:30:02
Dilihat:10 Pujian
Ilustrasi - Suporter Timnas Indonesia atmosfer SUGBK

Jakarta - Timnas Indonesia krisis striker dan situasi tersebut pastinya sangat menggelisahkan. Apalagi, round 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia sudah di depan mata.

Pada Oktober nanti, tepatnya pada 8 dan 11, Skuad Garuda akan melakoni dua laga berat melawan Arab Saudi dan Irak.

Jika ingin lolos ke putaran final, tak ada pilihan lain bagi pasukan Patrick Kluivert tersebut selain kemenangan dalam duel yang berlangsung di King Abdullah Sports City, Riyadh tersebut.

Sejauh ini, Timnas Indonesia belum punya striker atau pemain nomor 9 yang benar-benar bisa diandalkan sebagai pengganti Ole Romeny. Pemain berusia 25 tahun tersebut dipastikan absen karena masih dalam tahap pemulihan pascaoperasi kaki.

Pelatih Tim Garuda, Patrick Kluivert, sebenarnya sudah mendapat dua amunisi anyar di lini serang, yakni Miliano Jonathans dan Mauro Zijlstra.

Hanya saja, Miliano Jonathans sejatinya bukan striker murni. Di klubnya, Utrecht, dan klub sebelumnya, Vitesse, pemain berusia 21 tahun itu biasanya tampil sebagai penyerang sayap dan sesekali jadi gelandang serang.

 


Zijlztra Minim Pengalaman

Mauro Zijlstra saat pertandingan Timnas Indonesia vs Chinese Taipei di FIFA Matchday, di Stadion GBT, Surabaya, Jumat (5-9-2025). (Bola.com/Abdul Aziz)

Mauro Zijlstra memang bebeperan sebagai striker. Namun, saat melawan Lebanon dalam FIFA matchday di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, Jawa Timur, beberapa waktu lalu tombak Volendam itu tak mampu mencetak sebiji gol pun yang membuat laga berakhir imbang tanpa gol.

Pengalaman yang minim di level Internasional serta usia yang masih muda, 20 tahun, membuat Indonesia tak bisa berharap banyak kepada Mauro Zijlstra.

Mengingat putaran keempat kualifikasi kian dekat, ada baiknya PSSI terus memburu sosok striker lapar gol yang bisa diandalkan demi mewujudkan misi ke pentas terakbar dua tahun mendatang di Amerika Serikat, Kanada, dan Meksiko.

Minimnya stok striker mengingatkan kita ke tahun-tahun silam di mana Skuad Garuda tak pernah sepi dari bomber-bomber berbakat. Beberapa di antaranya adalah:

 


Bambang Pamungkas

Penyerang legendaris Persija Jakarta, Bambang Pamungkas total telah menyumbang 12 gol di ajang Piala AFF. Gol-golnya dicetak pada AFF edisi 2002, 2008, dan 2010. Pemain yang akrab diesbut Bepe tersebut juga tercatat sebagai top skor Piala AFF 2008 dengan jumlah 8 gol. (AFP/Adek Berry)

Ia salah satu pendulang gol kebangaan Timnas Indonesia, juga Persija Jakarta. Legenda yang kini berusia 45 tahun tersebut nyaris tak pernah absen membela timnas, dari 1999 hingga 2012.

Bepe, demikian ia biasa disapa, punya banyak caps bareng timnas, 86, dengan koleksi 38 gol. Ketajamannya menggila pada Piala AFF 2022, di mana saat itu Bepe mengukuhkan dirinya sebagai top skorer dengan torehan delapan gol.

Di Persija, nama Bepe eksis hingga kini. Ia disegani, juga dihormati, berkat dua gelar yang ia persembahkan bagi Macan Kemayoran, Liga 1 2001 dan 2018.

 


Cristian Gonzales

Striker Timnas Indonesia Cristian

Di masa jayanya, tak ada striker yang ditakuti selain Cristian Gonzales. Jejaknya terlihat jelas di sejumlah tim beken Indonesia seperti PSM Makassar, Persib Bandung, terlebih di Persik Kediri.

Cristian Gonzales predator tulen. Puluhan gol yang ia ceploskan ke gawang lawan mengukuhkannya sebagi top skorer Divisi Utama Liga Indonesia 2005, 2006, 2007/2008, plus Liga Super Indonesia 2008/2009.

Kegokilannya tersebut mengantarkan sang El Loco ke Timnas Indonesia via program naturalisasi dan resmi jadi WNI pada November 2010. Selama di Timnas Indonesia, dari 2010 sampai 2015, striker asal Uruguay sudah tampil 34 kali dengan koleksi 14 gol.

 


Kurniawan Dwi Yulianto

Staf pelatih Indonesia, Kurniawan Dwi Yulianto, saat sesi latihan di Stadion Wibawa Mukti, Jawa Barat, Jumat (02/11/2018). Latihan tersebut dalam rangka persiapan jelang laga Piala AFF 2018.  (Bola.com/M Iqbal Ichsan)

Remaja 1990-an hingga awal 2000-an sangat mengenalnya bahkan menjadikannya idola. Di masa itu, semua ingin seperti Kurniawan Dwi Yulianto, keren dan beken.

Statusnya sebagai pemain Timnas Indonesia, terlebih saat berlatih di Italia, membuat eks pilar PSM Makassar, Persebaya Surabaya, dan Persija Jakarta menjadi serbuan para fans.

Sampai saat ini, eks asisten pelatih Como 1907 masih menjadi pemain Timnas Indonesia pengoleksi gol terbanyak sepanjang sejarah Piala AFF dengan 13 gol.

Komentar

Kirim komentar
Galat kode pemeriksaan, silakan masukkan kembali
avatar

{{ nickname }}

{{ comment.created_at }}

{{ comment.content }}

IP: {{ comment.ip_addr }}
{{ comment.likes }}