
Jakarta - Federasi Sepak Bola Malaysia (FAM) bakal menunjuk sederet pengacara olahraga internasional untuk bisa memenangkan banding terhadap sanksi FIFA terkait skandal pemalsuan dokumen pemain naturalisasi Timnas Malaysia.
Menurut pemberitaan media Malaysia, New Straits Times, FAM membutuhkan bantuan ahli hukum terkemuka yang telah terbiasa menangani kasus besar untuk bisa melakukan pembelaan dalam banding ini.
Dalam pemberitaan itu, seorang sumber mengatakan bahwa banding ini hanya bisa dilakukan oleh seorang pengacara profesional untuk memastikan agar prosesnya bisa berjalan dengan tepat tanpa kesalahan.
“Hanya pengacara yang sangat terampil dan berpengalaman yang dapat memastikan setiap fakta, dokumen, dan argumen dalam banding tersebut sampai ke FIFA tanpa kesalahan teknis,” kata sumber tersebut dikutip dari NST.
Libatkan Pengacara Luar Negeri

Proses banding ini bertujuan untuk membela FAM serta tujuh pemain naturalisasi Timnas Malaysia yang mendapatkan sanksi. Jika berhasil, banding tersebut berpotensi mengurangi hukuman yang dianggap terlalu berat oleh banyak pihak.
Menurut sumber tersebut, FAM butuh pengacara olahraga internasional untuk bisa memenangkan banding ini. Harapannya, proses ini bisa berjalan maksimal dan menghasilkan keputusan yang sesuai dengan ekspektasi publik Negeri Jiran.
“Ini dipahami bahwa manajemen tim nasional akan melibatkan pengacara dari luar negeri untuk menangani kasus ini. Tentu saja lebih baik diserahkan kepada para profesional dengan harapan mencapai hasil yang positif,” kata dia.
Punya Waktu 10 Hari

Federasi Sepak Bola Malaysia (FAM) hanya memiliki waktu selama 10 hari untuk melakukan banding terhadap sanksi FIFA terhadap tujuh pemain naturalisasi Timnas Malaysia yang dijatuhkan pada Jumat (26/9/2025).
Tujuh pemain tersebut, Joao Figueiredo, Jon Irazabal, Hector Hevel, Gabriel Palmero, Facundo Garces, Rodrigo Holgado, dan Imanol Machuca, disanksi karena bersalah melanggar Pasal 22 Kode Disiplin FIFA tentang pemalsuan.
Dalam sanksi tersebut, FIFA menyebut bahwa FAM telah menyerahkan dokumen palsu saat memproses kelayakan para pemain naturalisasi untuk mewakili Harimau Malaya dalam pertandingan resmi.
FAM mendapatkan waktu 10 hari untuk mengajukan banding. Durasi ini memaksa badan induk sepak bola Malaysia itu bergerak cepat dalam mengamankan pengacara terbaik untuk memberikan bantuan hukum.
Hukuman Telak

Dalam sanksi tersebut, FAM mendapatkan sanksi sebesar 350 ribu franc Swiss, atau setara dengan 1,8 juta ringgit. Jika dikonversi ke rupiah, nominal ini mencapai Rp7,3 miliar. Adapun setiap pemain didenda 2.000 franc Swiss atau Rp41 juta.
Tak hanya itu, ketujuh pemain naturalisasi anyar Harimau Malaya ini juga mendapatkan hukuman larangan bermain selama 12 bulan dari semua kegiatan yang berhubungan dengan sepak bola.
Sumber: NST