Posisi saat ini: Rumah / Pesan / Sejarah Sepak Bola Irak, Negara yang Kerap Porak Poranda karena Perang: Berprestasi di Asia, tapi Sering Terjegal ke Piala Dunia

Sejarah Sepak Bola Irak, Negara yang Kerap Porak Poranda karena Perang: Berprestasi di Asia, tapi Sering Terjegal ke Piala Dunia

Penulis:Wartawan Olahraga Tanggal:2025-10-11 09:30:02
Dilihat:1 Pujian
Para pemain Timnas Irak berpose untuk foto tim sebelum pertandingan kualifikasi Piala Dunia FIFA 2026 zona Asia antara Korea Selatan dan Irak di Yongin pada 15 Oktober 2024. (JUNG YEON-JE/AFP)

Jakarta - Timnas Irak bakal menjadi lawan yang tangguh bagi Timnas Indonesia pada putaran keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia ini. Jika merujuk sejarahnya, Irak yang kerap kali dilanda krisis akibat perang, punya prestasi yang bersinar cukup terang di Asia.

Sepak bola Irak sebetulnya sering diakui sebagai satu di antara yang terbaik dalam melahirkan talenta-talenta. Mereka juga sering mengukir prestasi membanggakan, meski pencapaian untuk lolos ke Piala Dunia tak cukup mengesankan

Kontestasi tim berjuluk Singa Mesopotamia di panggung internasional tidak bisa dikatakan mulus. Sebab, mereka sering kali kesulitan untuk berpartisipasi karena kecamuk perang maupun invasi yang melanda negaranya.

Meski begitu, ada satu kisah manis yang pernah diukir Timnas Irak. Itu adalah mereka sukses mengukir tinta emas pada Piala Asia 2007, meski sempat dilanda perang, dan Indonesia menjadi saksi atas keberhasilan tersebut.


Partisipasi Piala Dunia

Selebrasi para pemain Irak merayakan gol ke gawang Indonesia yang dicetak Aymen Hussein (kedua kiri) melalui eksekusi penalti pada laga Grup F putaran kedua Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta, Kamis (6/6/2024). (Bola.com/Abdul Aziz)

Kendati diakui sebagai satu di antara negara terkuat di Asia, kiprah Timnas Irak di panggung internasional, khususnya Piala Dunia, terhitung semenjana. Mereka hanya bisa satu kali saja berpartisipasi, tepatnya pada Piala Dunia 1986 di Meksiko.

Sejak saat itu, Singa Mesopotamia sudah tak pernah lagi unjuk gigi di Piala Dunia, meski jadi negara yang diperhitungkan di Asia. Mereka masih kalah sukses jika dibandingkan negara-negara tetangga, seperti Arab Saudi dan Iran.

Namun demikian, catatan Timnas Irak di level Asia memang cukup impresif. Mereka jadi satu di antara dari sembilan negara yang pernah meraih trofi di Piala Asia. Momen itu diraih pada kejuaraan yang berlangsung pada 2007.

Dari total 10 partisipasi di kejuaraan ini, Singa Mesopotamia memang cukup sering lolos ke fase gugur. Namun, terakhir kali ketiak tampil di Piala Asia 2023 yang berlangsung di Qatar, mereka dikandaskan Yordania, tim yang kelak lolos ke final.


Lewati Masa Kegelapan

Younis Mahmoud masuk dalam nominasi Ballon d'Or pada tahun 2007. Ia sukses mengantarkan Irak menjadi pemenang Piala Asia 2007 sekaligus menjadi pencetak gol terbanyak dan pemain terbaik. Padahal, kondisi Irak saat itu sedang mengalami krisis akibat perang. (AFP/Peter Parks)

Satu di antara momen terburuk bagi sejarah persepakbolaan di Irak terjadi pada era 1990-an saat meletusnya Perang Teluk Persia atau yang kerap dikenal sebagai Gulf War. Perang ini tak hanya menghancurkan perekonomian Irak, tetapi juga sepak bolanya.

Lantaran perang yang dimotori oleh Amerika Serikat dan sekutunya itu, Irak mendapatkan sanksi embargo ekonomi dari Dewan Keamanan (DK) PBB.

Di ajang olahraga, Timnas Irak juga dilarang ikut berpartisipasi di sejumlah ajang seperti Asian Games hingga Piala Asia.Bahkan, mereka sempat absen selama 20 tahun di Piala Asia, sejak terakhir kali mentas pada 1976, dan akhirnya kembali tampil pada 1996.

Ketika itu, mereka sampai harus menempati peringkat ke-139 FIFA karena jarang tampil di turnamen internasional. Per 18 September 2025, Irak menduduki rangking FIFA ke-58. Cukup tinggi, bukan?

Media asal Inggris, The Guardian, sempat menelurkan laporan mengenai 'Masa Kegelapan' sepak bola Irak, tepatnya ketika Uday Hussein, anak tertua dari Presiden kelima Irak, Saddam Hussein, menguasai Federasi Sepak Bola Irak (IFA).

Dalam laporannya itu, The Guardian menerbitkan kesaksian dari mantan pemain Timnas Irak yang harus menjadi korban kekerasan atas perintah Uday Hussein apabila mereka melakukan kesalahan bersama tim nasional.

"Setiap pemain tahu betapa sakitnya gagal mengeksekusi penalti, tetapi bagi seorang anggota tim nasional, hal itu membawa kepastian penghinaan ritual, pemenjaraan, dan penyiksaan," tulis The Guardian saat menyingkap betapa ngerinya momen adu penalti yang dialami Timnas Irak.


Juara Piala Asia di Indonesia

Para pemain Timnas Irak melakukan selebrasi usai mengalahkan Timnas Arab Suadi 1-0 pada final Piala Asia 2007 yang digelar di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta (AFP/Ahmad Zamroni)

Dunia sepak bola Indonesia sebetulnya pernah menjadi saksi betapa hebatnya Timnas Irak, satu di antaranya ketika mereka menjadi kampiun Piala Asia 2007, di mana Indonesia menjadi tuan rumah bersama Malaysia, Thailand, dan Vietnam.

Kala itu, Singa Mesopotamia berangkat dengan skuad terbaiknya. Sebagian besar pemain yang bergabung dengan Timnas Irak ketika adalah mereka yang mempersembahkan peringkat empat di Olimpiade 2004 dan runner-up Asian Games 2006.

Meski demikian, kisah perjuangan Irak juga masih belum lepas dari kecamuk di negerinya sendiri. Ketika itu, dimulai tahun 2003, perang kembali meletus akibat invasi yang dilakukan Amerika Serikat karena Operasi Pembebasan Irak.

Akibatnya, pelatih Timnas Irak, Jorvan Vieira, hanya punya waktu pendek untuk persiapan. Federasi juga kesulitan untuk menyediakan fasilitas yang memadai bagi Singa Mesopotamia di Piala Asia 2007.

Mereka bahkan tidak bisa menggelar pertandingan apa pun di negaranya sendiri karena alasan keamanan akibat invasi tersebut. Sebagian besar pemain mengalami kehilangan besar karena keluarganya meninggal akibat perang.

Di fase grup, Irak sebetulnya hanya bisa menang sekali melawan Australia (3-1), serta meraih dua imbang melawan Thailand (1-1) dan Oman (0-0). Namun, hasil ini sudah cukup membawa mereka ke perempat final sebagai juara Grup A.

Singa Mesopotamia lantas menggila di babak gugur dengan menumbangkan Vietnam (2-0) di perempat final, dan menggulung Korea Selatan melalui adu penalti di semifinal. Puncaknya, mereka bisa menumbangkan Arab Saudi di final.

Ketika itu, satu-satunya gol yang dicetak oleh legenda Timnas Irak, Younis Mahmoud, sudah cukup untuk membawa Irak mengangkat trofi di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta, untuk meraih gelar Piala Asia 2007 sekaligus yang pertama dalam sejarah negara itu.

Komentar

Kirim komentar
Galat kode pemeriksaan, silakan masukkan kembali
avatar

{{ nickname }}

{{ comment.created_at }}

{{ comment.content }}

IP: {{ comment.ip_addr }}
{{ comment.likes }}