Semarang - Manajemen PSIS Semarang akhirnya memutuskan untuk menetapkan caretaker-nya, Ega Raka Galih, sebagai pelatih definitif. Sebelumnya, Tim Mahesa Jenar tengah berusaha mencari sosok pelatih pengganti setelah mendepak Kahudi Wahyu.
Direktur Utama PT Mahesa Jenar Semarang, Agung Buwono, menyebut keputusan manajemen PSIS mempermanenkan status Ega tak terlepas dari pemahamannya dengan kondisi PSIS Semarang saat ini.
"Kami resmi menunjuk Coach Ega Raka Galih sebagai pelatih kepala. Coach Ega untuk saat ini yang paling paham dengan skuat PSIS Semarang,” kata Agung Buwono melalui keterangan resminya, Minggu (2/11/2025).
Sejauh ini, Ega telah mendampingi Syiha Buddin dan kawan-kawan selama lima pertandingan di Pegadaian Championhsip 2025/2026. Meski belum pernah menang, ia mengukir capaian yang lebih baik dari pelatih sebelumnya.
Sudah Penuhi Syarat
Keputusan PSIS Semarang untuk mengalihkan status Ega Raka Galih menjadi pelatih definitif memang bukan tanpa dasar. Pelatih berusia 42 tahun itu telah memenuhi persyaratan administratif di kasta kedua.
Sejak 2022, juru taktik kelahiran 8 Desember 1982 tersebut sudah mengantongi lisensi A AFC. Itu menjadi persyaratan minimum bagi setiap juru taktik yang bertugas di Pegadaian Championship 2025/2026.
“Dia diharapkan mampu membawa PSIS bangkit dan memperbaiki posisi di klasemen. Secara lisensi, Coach Ega juga telah memenuhi syarat menjadi pelatih kepala di kompetisi Pegadaian Championship," kata Agung.
Hasil Racikan Ega
Dari total lima pertandingan sejauh ini, Ega Raka Galih sudah membantu PSIS Semarang meraih dua hasil imbang dan tiga kekalahan. Meski belum maksimal, capaian ini lebih baik dari catatan yang diukir Kahudi Wahyu.
Kahudi tercatat mengalami tiga kekalahan selama menakhodai Tim Mahesa Jenar pada awal musim ini. Dengan berbagai catatan ini, PSIS memang masih belum bisa beranjak dari posisinya di dasar klasemen sementara.
Mereka menjadi satu-satunya kontestan yang belum berhasil meraih kemenangan di kasta kedua musim ini. Alhasil, Tim Mahesa Jenar berada di urutan ke-10 sebagai juru kunci klasemen dengan koleksi dua poin.
Torehan Buruk PSIS
Tugas Ega sebagai pelatih kepala PSIS memang tak mudah. Tim Mahesa Jenar memiliki sederet rapor merah yang menempatkannya sebagai tim dengan performa paling memprihatinkan di kasta kedua musim ini.
Mereka jadi tim dengan produksi gol terendah karena baru bisa mencetak tiga gol dari delapan laga. Jumlah kebobolannya juga menjadi salah satu yang tertinggi karena telah kemasukan total 18 gol dari semua laga.
Jika sampai akhir musim reguler posisi ini tak berubah, PSIS terancam terdegradasi ke kasta ketiga pada musim depan. Sebab, tim yang menduduki juru kunci akan langsung turun kasta, sedangkan satu kontestan di atasnya akan melewati play-off degradasi.