Posisi saat ini: Rumah / Pesan / Pelatih Eropa Dianggap Jadi Pilihan Terbaik untuk Tangani Timnas Indonesia: Dari Belanda Lagi Masih Oke, Spanyol Juga Bisa Jadi Opsi

Pelatih Eropa Dianggap Jadi Pilihan Terbaik untuk Tangani Timnas Indonesia: Dari Belanda Lagi Masih Oke, Spanyol Juga Bisa Jadi Opsi

Penulis:Wartawan Olahraga Tanggal:2025-11-04 20:30:02
Dilihat:39 Pujian
Timnas Indonesia logo. (Bola.com/Wiwig Prayugi)

Jakarta - Pelatih asal Eropa dianggap menjadi alternatif terbaik bagi PSSI yang tengah menyeleksi juru taktik baru bagi Timnas Indonesia. Sejumlah persyaratan juga harus dipenuhi sang arsitek sebelum dipertimbangkan sebagai nakhoda baru skuad Garuda.

Pengamat sepak bola nasional, Kesit Budi Handoyo, memberikan analisisnya mengenai calon pelatih yang tepat bagi Timnas Indonesia. Menurut Kesit, ada beberapa parameter yang harus dipakai PSSI dalam memilih pelatih, utamanya soal karakter, rekam jejak, dan wawasan.

Oleh karena itu, federasi harus bisa lebih berhati-hati dalam mempertimbangkan pilihannya. Harapannya, keputusan menunjuk pelatih baru ini sudah diperhitungkan secara matang, sehingga bisa bertugas dalam jangka panjang.

“Kita butuh pelatih yang kuat. Pelatih yang punya karakter dan kedisiplinannya kuat. Kemudian, pelatih baru juga harus punya wawasan sepak bolanya, terutama mengenal lebih jauh sepak bola Asia,” ujar Kesit dikutip dari acara Dua Sisi di kanal YouTube.


Eropa Opsi Terbaik

Pelatih Timnas Irak, Jesus Casas saat menghadapi Timnas Indonesia di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Kamis (6/6/2024). (Bola.com/Abdul Aziz)

Kesit menjelaskan, pelatih asal Eropa sebetulnya masih menjadi opsi terbaik bagi PSSI untuk mencari pelatih baru. Namun, yang jelas, pelatih baru ini sudah memiliki pengetahuan dan pemahaman soal sepak bola Asia.

“Saya lebih cenderung pelatih dari Eropa. Kalau mau dari Belanda lagi sebetulnya tidak masalah. Kalau dari Belanda, ada beberapa nama yang masih bisa dipertimbangkan, salah satunya Bert van Marwijk,” ucap dia.

“Walaupun usianya sudah di atas 70 tahun, tetapi saya pikir dia mengenal betul sepak bola Asia. Karena, sebelumnya Bert van Marwijk juga pernah menjadi pelatih Timnas Arab Saudi dan Australia,” Kesit menambahkan.


Opsi dari Belanda

Frank de Boer. Pelatih berusia 51 tahun yang kini berstatus tanpa klub ini terakhir menjadi pelatih Timnas Belanda di ajang Euro 2020. Di Liga Inggris, ia sempat membesut Crystal Palace pada awal musim 2017/2018. Hanya bertahan 4 laga, ia dipecat pada 11 September 2017. (AFP/Paul Ellis)

Secara spesifik, juru taktik asal Belanda juga masih menjadi kandidat yang oke untuk diperhitungkan. Faktor komunikasi dengan para pemain naturalisasi Timnas Indonesia menjadi faktor utama mengapa pelatih dari Negeri Kincir Angin memiliki keunggulan.

“Pelatih dari Jerman dan Spanyol saat ini juga okelah. Saya menganggap bahwa dari Eropa masih sangat dibutuhkan. Kalau memilih dari Belanda, karena kan pemain-pemain kita kebanyakan dari Belanda,” kata Kesit.

“Barangkali, ini bisa memudahkan dari sisi komunikasi menjadi lebih bagus dan cair. Mereka juga lebih tahu bagaimana membentuk karakter pemain-pemain dari Belanda karena sejak muda dididik di sana,” tambah dia.


Kandidat asal Spanyol

Belakangan ini, muncul rumor yang menyebut bahwa seorang agen telah menawarkan tiga nama juru taktik asal Spanyol kepada PSSI. Nama-nama pelatih yang dimaksud ialah Roberto Donadoni, Juan Carlos Osorio, dan Oscar Garcia.

Selain itu, Kesit juga menyinggung soal sosok Xavi Hernandez yang dianggap sebagai kandidat oke. Menurut dia, Xavi masih belum teruji pengalamannya karena belum pernah menangani tim nasional. Hal semacam ini bisa mengulang kesalahan yang sama ketika menunjuk Kluivert.

“Tetapi, kalau misalkan ada dari Spanyol juga tidak masalah. Kemarin kan ada tiga nama yang katanya ditawarkan oleh agen. Xavi Hernandez? Masalahnya dia belum pernah menangani tim nasional,” ujar dia.

“Sebelumnya hanya menangani di klub. Setelah di Arab Saudi, lalu ke Spanyol. Xavi memang punya nama besar sebagai pemain, tetap nanti nasibnya sama seperti Patrick Kluivert lagi dong,” lanjut Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Jaya periode 2024-2029 itu.

Komentar

Kirim komentar
Galat kode pemeriksaan, silakan masukkan kembali
avatar

{{ nickname }}

{{ comment.created_at }}

{{ comment.content }}

IP: {{ comment.ip_addr }}
{{ comment.likes }}