Solo - Penyerang asing Persis Solo, Gervane Kastaneer, sangat gembira dengan keberhasilan Timnas Curacao untuk pertama kali lolos ke Piala Dunia 2026.
Dia mengungkapkan peran pentingnya sebagai satu di antara mesin gol andalan di babak kualifikasi.
Bagi Gervane Kastaneer, kesuksesan Timnas Curacao adalah sebuah pencapaian yang luar biasa. Sebab, sebagai negara yang kecil yang hanya dihuni sekitar 150 ribu jiwa, mereka berhasil menggapai mimpi besar untuk lolos ke Piala Dunia 2026.
Menurut dia, keberhasilan ini sekaligus menjadi jawaban atas segala keraguan yang mengiringi tim beralias The Blue Wave itu. Selama ini, banyak pihak yang tak percaya apabila Curacao bisa bersaing hingga lolos ke panggung dunia.
"Kami telah melakukan pekerjaan yang luar biasa. Saya pikir sebagai negara kecil seperti Curacao, tidak ada yang percaya pada kami. Namun, kami berhasil melakukannya, dan ini luar biasa bagi negara kami," kata Kastaneer.
Momen kelolosan Curacao dipastikan setelah mereka berhasil menahan Jamaika tanpa gol pada laga terakhir Grup B putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona CONCACAF. Dengan hasil itu, Curacao memuncaki klasemen akhir dengan koleksi 12 poin dari enam laga.
Bursa calon pelatih Timnas Indonesia memanas. Dua nama jadi sorotan: Timur Kapadze dan Bojan Hodak. Siapa yang paling layak memimpin Garuda?
Sebuah Pencapaian Besar
Bagi striker kelahiran Rotterdam, Belanda itu, lolos ke Piala Dunia 2026 menjadi momen yang paling spesial dalam kariernya. Bahkan, dia bisa mengatakan bahwa ini adalah prestasi terbaik yang diukir selama menjadi pesepak bola.
"Tentu saja ini adalah momen paling spesial dalam karier saya. Karena, setiap pemain pasti ingin bermain untuk negaranya dan berusaha untuk lolos ke Piala Dunia. Jadi, ini kesuksesan besar kami semua. Sejauh ini, ini adalah prestasi terbaik yang pernah saya lakukan," ujarnya.
Kastaneer awalnya tercatat sebagai pemain Timnas Belanda di kelompok usia muda. Namun, saat sudah memasuki level senior, dia memutuskan untuk memperkuat Curacao karena memiliki darah keturunan di negara kepulauan itu.
Dia tercatat mengukir debut bersama The Blue Wave pada medio Oktober 2018, tepatnya pada pertandingan melawan Virgin AS, dalam duel Kualifikasi CONCACAF Nations League. Ketika itu, usianya masih berusia 22 tahun.
Sejak saat itu, dia telah bolak-balik dipanggil ke timnas, termasuk pada Kualifikasi Piala Dunia 2022. Namun, perannya yang lebih besar diukir pada edisi 2026. Dia sudah menjadi andalan sejak putaran kedua dan menyumbang banyak gol.
Punya Peran Penting
Mantan striker Persib Bandung itu juga tak menampik soal peran pentingnya di balik kesuksesan ini. Pasalnya, dia berhasil menyumbangkan total lima gol sepanjang mengikuti fase Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona CONCACAF.
Jumlah ini menempatkan dirinya sebagai pencetak gol terbanyak ketiga. Ia hanya kalah dari Oscar Santis (Guatemala) dan Duckens Nazon (Haiti) yang sama-sama mencetak enam gol.
"Saya bisa mencetak banyak gol untuk Curacao di fase Kualifikasi Piala Dunia 2026. Saya menjadi salah satu pencetak gol terbanyak di babak kualifikasi ini karena menjadi top scorer kedua,” ujar pemain kelahiran 9 Juni 1996 itu.
"Jadi, saya sangat penting di balik kesuksesan ini. Namun, menurut saya, ini adalah kesuksesan bersama. Kami melakukannya sebagai sebuah tim. Jadi, saya merasa sangat gembira untuk hasil tersebut," imbuhnya.
Mimpi Negara Kecil
Kebahagiaan Kastaneer juga makin lengkap karena The Blue Wave berhasil mewujudkan mimpi besar negara kecil seperti Curacao. Baginya, ini adalah pencapaian istimewa karena lolos ke Piala Dunia sudah tak lagi menjadi angan-angan semata.
"Ini adalah sebuah mimpi. Kami memiliki mimpi besar tersebut sebagai negara kecil, dan kami percaya dengan diri kami sendiri. Sebelumnya, tidak ada yang percaya dengan kami. Semuanya bilang bahwa kami tidak mungkin melakukannya," ungkapnya.
"Namun, kami adalah sebuah negara kecil dengan hati yang besar. Tuhan selalu menjadi yang utama bagi kami. Dengan bantuan Tuhan, kami akhirnya bisa mewujudkan mimpi itu. Kami selalu percaya dengan mimpi itu, dan bekerja keras untuk meraihnya," ucap mantan pemain NAC, Coventry City, dan PEC Zwolle ini.