
Kudus - Piala Pertiwi All Stars 2025 kian memasuki fase krusial. Sabtu (12/7/2025) akan diselenggarakan laga semifinal di Supersoccer Arena, Rendeng, Kudus, Jawa Tengah.
Piala Pertiwi All Stars pun menarik perhatian banyak pihak. Wakil menteri pemberdayaan perempuan dan anak, Veronica Tan bahkan hadir langsung di Supersoccer Arena, Jumat (11/7/2025).
Veronica Tan menyebut peran besar yang diemban oleh Piala Pertiwi All Stars 2025. Turnamen itu disebut telah berhasil memberikan kesempatan luas bagi anak-anak perempuan dari seluruh Indonesia untuk menunjukkan kemampuan mereka.
"Bentuk nyata pemberian kesempatan yang setara bagi anak perempuan di dunia olahraga," kata Veronica Tan saat berbicara kepada awak media.
Piala Pertiwi All Stars 2025 diikuti 16 tim dari seluruh Indonesia. Ada Bali-Nusa Tenggara, Bandung, Cirebon, Jakarta, Kalimantan, Kudus, Malang, Papua, Semarang, Solo, Sulawesi, Sumatra Selatan, Sumatra Utara, Surabaya, Tangerang, dan Yogyakarta.
Pelatih Timnas Indonesia Putri, Satoru Mochizuki, menunjukkan keyakinannya jelang Kualifikasi Piala Asia Putri 2026. Meski berada di grup yang cukup berat bersama Chinese Taipei, Kirgistan, dan Pakistan, Garuda Pertiwi tak gentar!
Pendidikan Karakter

Sepak bola memang permainan yang unik. Terkadang, olahraga itu bukan hanya soal kalah atau menang, tetapi soal bagaimana membentuk karakter para pemainnya sejak usia dini.
Veronica Tan menyebut dirinya menyaksikan tangis dari kekalahan dan tawa dari kemenangan di Piala Pertiwi All Stars 2025. Hal itu disebut sangat bagus untuk tumbuh kembang para pemain yang usianya masih di bawah 16 tahun.
"Para pemain menunjukkan semangat berjuang dan pembentukan karakter yang bagus. Ada wadah yang setara bagi anak laki-laki dan perempuan," jelas Veronica.
"Dulu sepak bola selalu identik dengan anak laki-laki, tetapi sekarang kita mulai melihat banyak anak perempuan yang juga diberikan ruang," sambungnya.
Bersenang-senang, Tanpa Beban

Semangat pembinaan untuk para pemain sepak bola perempuan itu juga dirasakan para pelatih di Piala Pertiwi All Stars 2025. Mereka kompak untuk tidak memberikan target tinggi kepada para pemain asuhannya.
Para pelatih seperti tidak pernah berbicara hal buruk mengenai pemain kepada publik. Mereka justru terus memberikan kata-kata semangat dan motivasi kepada para anak didik.
“Tim yang saya turunkan memang rata-rata masih U-14. Jadi, bisa lolos perempat final ini sudah merupakan hasil yang membanggakan,” kata pelatih All Stars Kudus, Hidayat.
“Kami tidak membebani pemain dengan target, tapi menanamkan kecintaan terhadap sepak bola,” ujar Agus Riyadi selaku pelatih All Stars Sumut.