Posisi saat ini: Rumah / Pesan / FIFA Rilis Hasil Investigasi Pemalsuan Dokumen 7 Pemain Naturalisasi Malaysia: Akta Bodong, Kakek/Nenek Semuanya Lahir di Negara Asal

FIFA Rilis Hasil Investigasi Pemalsuan Dokumen 7 Pemain Naturalisasi Malaysia: Akta Bodong, Kakek/Nenek Semuanya Lahir di Negara Asal

Penulis:Wartawan Olahraga Tanggal:2025-10-07 12:30:02
Dilihat:1 Pujian
Pemain Malaysia berpose sebelum pertandingan kualifikasi Piala Asia AFC Grup F antara Malaysia dan Vietnam di Stadion Nasional Bukit Jalil, Kuala Lumpur, pada 10 Juni 2025. (Mohd RASFAN/AFP)

Jakarta FIFA merilis dokumen yang mengguncang Timnas Malaysia, yakni tempat lahir kakek atau nenek tujuh pemain naturalisasi yang sebelumnya diklaim di Penang, Johor, Melaka, dan Kuching.

Dalam pernyataannya, FIFA mengatakan FAM terbukti telah menyerahkan dokumen palsu terkait kelayakan pemain agar mereka dapat tampil pada pertandingan resmi.

Ketujuh pemain yang terlibat adalah Gabriel Palmero, Facundo Garces, Rodrigo Holgado, Imanol Machuca, Joao Figueiredo, Jon Irazabal, dan Hector Hevel, yang bermain untuk Tim Harimau Malaya dalam dua pertandingan kualifikasi Piala Asia 2027.

FIFA lalu merilis dokumen pendukung, yakni tempat lahir nenek/kakek tujuh pemain itu dan ternyata semuanya di luar Malaysia.

Sementara, FAM menyetorkan dokumen akta lahir baru yang menyebutkan kakek dan nenek tujuh pemain itu lahir di Melaka, Penang, Johor, dan Kuching.

Laporan terhadap kasus naturalisasi pemain Malaysia, dilakukan pada tanggal 11 Juni 2025, hanya sehari setelah Malaysia mengalahkan Vietnam dengan skor 4-0, saat itu João Figueiredo dan Rodrigo Holgado cetak gol.


Berbuntut Panjang

Facundo Garces memperkuat Timnas Malaysia (Instagram/facundogarces)

FIFA melalui Komite Disiplin menjatuhkan hukuman kepada FAM dan tujuh pemain naturalisasi, karena melanggar Pasal 22 Kode Disiplin FIFA (FDC) terkait pemalsuan dokumen.

FIFA menemukan FAM menyerahkan dokumen palsu terkait keabsahan pemain agar bisa diturunkan pada laga resmi. Akibatnya, FAM dijatuhi denda sebesar 350 ribu Swiss Franc (Rp7,3 miliar).

Sementara itu, tujuh pemain naturlisasi yang terlibat, yakni Gabriel Palmero, Facundo Garces, Rodrigo Holgado, Imanol Machuca, Joao Figueiredo, Jon Irazabal, dan Hector Hevel masing-masing didenda 2 ribu Swiss Franc (Rp41 juta) plus sanksi larangan beraktivitas selama 12 bulan diseluruh kegiatan sepak bola. 

Mereka semua bermain dalam duel melawan Vietnam pada 10 Juni, setelah itu pengaduan resmi diajukan kepada FIFA tentang kelayakan beberapa pemain.

Menurut media, meskipun FAM akan mengajukan banding, kemungkinan pengurangan denda mereka sangat kecil.


Hasil Pertandingan Bagaimana?

Joao Figueiredo, pemain naturalisasi baru Timnas Malaysia. (Bola.com/Dok.Facebook Timnas Malaysia).

Sanksi tersebut juga memunculkan kemungkinan hasil pertandingan Timas Malaysia versus Vietnam akan diubah. Sesuai regulasi AFC, kemenangan bisa diberikan 3-0 untuk Vietnam karena Malaysia menurunkan pemain tidak sah.

FAM sebelumnya sempat membantah tuduhan tersebut dengan alasan seluruh prosedur sudah dipenuhi. Namun, keputusan terbaru FIFA menegaskan sebaliknya.

Sekretaris Jenderal AFC, Datuk Seri Windsor Paul John, juga mengonfirmasi perkara ini sudah masuk ke ranah Tribunal Sepak Bola FIFA untuk keputusan lebih lanjut.

"FAM dan para pemain telah diberitahu mengenai keputusan Komite Disiplin FIFA pada hari ini. Sesuai dengan ketentuan yang berlaku dalam Kode Disiplin FIFA (FDC), mereka memiliki waktu 10 hari untuk mengajukan permintaan keputusan yang disertai alasan," lanjut pernyataan FIFA.

"Jika permintaan tersebut diajukan, keputusan lengkapnya akan dipublikasikan di laman legal.fifa.com. Keputusan ini juga masih dapat diajukan banding ke Komite Banding FIFA."

Sumber: FIFA


Indonesia Dituduh yang Melaporkan

Indonesia dituduh oleh publik Malaysia sebagai pihak yang membuat Federasi Sepak Bola Malaysia (FAM) dan tujuh pemain naturalisasinya disanksi FIFA.

Inisiator revolusi Timnas Malaysia sekaligus Putra Raja Malaysia, Tunku Ismail Idris, mengklaim bahwa FIFA mendapatkan pengaruh dari New York, Amerika Serikat.

Presiden FIFA, Gianni Infantino, berada di New York pada beberapa waktu lalu dalam rangkaian Sidang Umum PBB dan sempat bertemu dengan Presiden RI, Prabowo Subianto.

Tunku Ismail Idris juga mengunggah artikel media Malaysia, SBWTF, yang berjudul "Hukuman kepada FAM Bukti Standar Ganda FIFA". Foto utama dari tulisan itu adalah Erick Thohir sedang tertawa bersama Infantino.

Komentar

Kirim komentar
Galat kode pemeriksaan, silakan masukkan kembali
avatar

{{ nickname }}

{{ comment.created_at }}

{{ comment.content }}

IP: {{ comment.ip_addr }}
{{ comment.likes }}