
Jakarta - Niat hati ingin menjalani program percepatan prestasi sepak bola, wajah Timnas Malaysia justru tercoreng. Adalah program tujuh pemain naturalisasi mereka yang ternyata ilegal.
Hari Selasa (07/10/2025) pagi WIB, heboh berita FIFA membongkar bahwa Federasi Sepak Bola Malaysia (FAM) sudah memberikan dokumen ilegal terkait tujuh pemain yang jalani proses naturalisasi.
Tujuh pemain yang dimaksud adalah Gabriel Palmero, Facundo Garces, Rodrigo Holgado, Imanol Machuca, Joao Figueiredo, Jon Irazabal, dan Hector Hevel.
Tujuh nama ini sudah bermain untuk Tim Harimau Malaya dalam dua pertandingan kualifikasi Piala Asia 2027. Seperti apa kronologis cerita ironis ini? Yuk scroll ke bawah untuk membacanya.
Proyek Ambisius

Masalah ini berawal dari proyek ambisius yang digagas FAM pada tahun 2024 lalu, tepatnya di akhir November 2024. FAM pada saat itu dikabarkan terinspirasi dari Timnas Indonesia yang meraih banyak kesuksesan setelah menggalakkan proses naturalisasi pemain keturunan.
Program yang digagas FAM itu mulai membuahkan hasil pada bulan Januari 2025 lalu. Tunku Ismail Idris, bos Johor Darul Ta'zim, mengklaim bahwa ia sudah menemukan sekitar tujuh pemain keturunan berdarah Malaysia.
Sempat dirahasiakan, identitas tujuh calon pemain naturalisasi Malaysia itu akhirnya terungkap. Mereka adalah Facundo Garces, Jon Irazabal, Hector Hevel, Joao Figueiredo, Rodrigo Holgado, Gabriel Palmero, dan Imanol Machuca.
Sedari Awal Sudah Memantik Kontroversi
Kabar naturalisasi tujuh pemain itu sempat menimbulkan kontroversi baik di Malaysia maupun di sejumlah negara ASEAN lainnya.
Pasalnya, ketujuh pemain itu berasal dari Portugal, Argentina, dan Brasil, sementara Malaysia tidak memiliki sejarah migrasi yang kental dari tiga negara tersebut. Pada Maret 2025, Parlemen Malaysia sempat nyaris memboikot proses naturalisasi tujuh pemain tersebut.
Hal ini disebabkan garis keturunan mereka yang tidak jelas dan mereka dinilai tidak memenuhi syarat pemerintah Malaysia untuk naturalisasi, yaitu: bermain di Liga Malaysia selama lima tahun berturut-turut mulai usia 18 tahun dan belum pernah bermain untuk timnas senior lain.
Namun berkat lobi-lobi yang dilakukan FAM, proses naturalisasi itu akhirnya dilanjutkan pada bulan itu juga.
Dimulai pada 26 September
Proyek naturalisasi Timnas Malaysia yang dimulai pada tahun ini terbukti ilegal secara hukum sepak bola akibat sanksi dari FIFA kepada FAM yang diumumkan pada Jumat (26/9/2025).
FAM divonis melanggar Pasal 22 Kode Disiplin FIFA yang berkaitan dengan pemalsuan dan manipulasi dokumen terhadap tujuh pemain naturalisasi.
FAM dijatuhi denda oleh FIFA sebesar 350.000 franc Swiss atau setara dengan Rp7,3 miliar. Sementara, ketujuh pemain itu dilarang bermain selama setahun plus denda 2.000 franc Swiss (Rp41) juta.
FIFA menerbitkan hukuman untuk FAM yang berawal dari laporan setelah Malaysia membantai Vietnam pada 10 Juni 2025.
"Setelah melalui proses reguler, Komite Disiplin FIFA mengevaluasi semua bukti yang ada dan menjatuhkan sanksi," tulis FIFA.
Dokumen Palsu
Selasa (07/10/2025) pagi WIB, FIFA akhirnya merilis hasil investigasi lengkap mereka terkait proses naturalisasi Timnas Malaysia. FIFA menemukan bahwa FAM melakukan pemalsuan dokumen untuk proses naturalisasi tersebut.
Dalam dokumen yang disetorkan FAM ke FIFA, para kakek-nenek pemain naturalisasi ini diklaim lahir di Malaysia. Namun, investigasi FIFA menemukan bahwa tidak ada satu pun dari kakek-nenek para pemain naturalisasi ini yang benar-benar lahir di Malaysia.
FIFA lalu merilis dokumen pendukung, yakni tempat lahir nenek/kakek tujuh pemain itu dan ternyata semuanya di luar Malaysia.
Oleh karena itu, FIFA menuding telah terjadi pemalsuan dokumen yang dilakukan FAM dalam proses naturalisasi ini.