Posisi saat ini: Rumah / Pesan / Eks Striker Timnas Indonesia Ingatkan Jay Idzes Dkk. Jangan Ladeni Provokasi Apa pun di Laga R4 Kualifikasi Piala Dunia 202

Eks Striker Timnas Indonesia Ingatkan Jay Idzes Dkk. Jangan Ladeni Provokasi Apa pun di Laga R4 Kualifikasi Piala Dunia 202

Penulis:Wartawan Olahraga Tanggal:2025-10-07 20:30:02
Dilihat:2 Pujian
Bek Timnas Indonesia, Jay Idzes dan Kevin Diks. (Bola.com/Abdul Aziz)

Jakarta Provokasi dan intimidasi di lapangan permainan sering terjadi di sepak bola. Terutama pada laga krusial yang menentukan nasib sebuah tim.

Termasuk partai hidup mati yang akan dilakoni Timnas Indonesia melawan Arab Saudi dan Irak pada putaran keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 pada tanggal 9 dan 12 Oktober dinihari WIB nanti.

Ketiga negara di Grup B nanti hanya memperebutkan satu tiket lolos langsung mewakili Asia ke AS, Kanada, dan Meksiko tahun depan.

Dari sudut pandang nonteknis, Timnas Indonesia banyak kendala. Mulai venue di Jeddah yang notabene kandang Arab Saudi hingga wasit yang akan memimpin pertandingan.

Ini belum termasuk posisi Timnas Indonesia yang berada di rangking FIFA urutan ke-119. Sementara peringkat Arab Saudi dan Irak dua kali di atas Timnas Indonesia yakni urutan ke-59 dan 58.


Jadi Underdog

Lini tengah dan depan Timnas Indonesia: Thom Haye, Joey Pelupessy, Ole Romeny, Miliano Jonathans. (Bola.com/Wiwig Prayugi)

Dengan posisi sebagai tim inferior, Arab Saudi dan Irak merasa di atas angin. Cara apapun akan dilakukan. Meskipun harus memprovokasi secara verbal maupun fisik.

"Sebagai mantan pemain, saya pernah merasakan tekanan provokasi lisan dan fisik dari lawan. Saya kira itu pasti juga dialami pemain Timnas Indonesia. Kuncinya mereka jangan ladeni ancaman itu. Fokus saja di permainan," kata Singgih Pitono.

Eks striker Arema ini pernah diskorsing selama dua tahun gegara meladeni permainan kasar Lulut Kistono yang membela Mitra Surabaya.

"Awalnya saya diam saja. Tapi lama-lama permainan kasar Lulut sudah sengaja mencederai. Saya terpaksa harus melawan. Dan kami berdua diskorsing. Saya dua tahun, Lulut tiga tahun. Nah, pengalaman seperti jangan sampai terjadi pada pemain Timnas Indonesia," ujarnya.


Contoh Kejadian Zidane

Gelandang Prancis, Zinedine Zidane, menanduk bek Italia, Marco Materazzi, saat final Piala Dunia 2006 Stadion Olympic, Berlin, Jerman (9/7/2006). Tandukan tersebut menjadi salah satu momen ikonik pada ajang Piala Dunia 2006. (AFP/John Macdougall)

Singgih Pitono juga khawatir anak asuh Patrick Kluivert tak tahan provokasi lisan yang berbuntut aksi fisik.

"Provokasi verbal seperti umpatan dan pelecehan hampir tak pernah dapat hukuman. Pemain Timnas Indonesia pasti akan diteror dengan ucapan juga. Makanya kepala harus tetap dingin," jelasnya.

Eks striker Timnas Indonesia ini mengambil contoh insiden yang melibatkan Zinedine Zidane dan Marco Materazzi di Final Piala Dunia 2006 ketika gelandang Prancis itu menanduk dada bek Italia.

Wasit menghukum Zinedine Zidane dengan kartu merah. Wasit hanya menilai gerak tubuh Zinedine Zidane. Padahal sebenarnya dia emosi karena ucapan Marco Materazzi yang menghina saudara perempuan Zidane.

"Status naturalisasi para pemain Timnas Indonesia sangat rawan jadi bahan provokasi lawan. Ini yang harus diantisipasi para pemain. Karena teror verbal lebih sakit di hati ketimbang tekel keras di badan," tandasnya.


Jadwal Siaran Langsung

Timnas Indonesia, Round 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026. (Bola.com/Wiwig Prayugi)

Indonesia Vs Arab Saudi

Kamis, 9 Oktober 2025

Pukul 00:15 WIB

Live: RCTI

 

Irak Vs Indonesia

Minggu, 12 Oktober 2025

Pukul 02:30 WIB

Live: RCTI

Komentar

Kirim komentar
Galat kode pemeriksaan, silakan masukkan kembali
avatar

{{ nickname }}

{{ comment.created_at }}

{{ comment.content }}

IP: {{ comment.ip_addr }}
{{ comment.likes }}