
Jakarta Provokasi dan intimidasi di lapangan permainan sering terjadi di sepak bola. Terutama pada laga krusial yang menentukan nasib sebuah tim.
Termasuk partai hidup mati yang akan dilakoni Timnas Indonesia melawan Arab Saudi dan Irak pada putaran keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 pada tanggal 9 dan 12 Oktober dinihari WIB nanti.
Ketiga negara di Grup B nanti hanya memperebutkan satu tiket lolos langsung mewakili Asia ke AS, Kanada, dan Meksiko tahun depan.
Dari sudut pandang nonteknis, Timnas Indonesia banyak kendala. Mulai venue di Jeddah yang notabene kandang Arab Saudi hingga wasit yang akan memimpin pertandingan.
Ini belum termasuk posisi Timnas Indonesia yang berada di rangking FIFA urutan ke-119. Sementara peringkat Arab Saudi dan Irak dua kali di atas Timnas Indonesia yakni urutan ke-59 dan 58.
Jadi Underdog

Dengan posisi sebagai tim inferior, Arab Saudi dan Irak merasa di atas angin. Cara apapun akan dilakukan. Meskipun harus memprovokasi secara verbal maupun fisik.
"Sebagai mantan pemain, saya pernah merasakan tekanan provokasi lisan dan fisik dari lawan. Saya kira itu pasti juga dialami pemain Timnas Indonesia. Kuncinya mereka jangan ladeni ancaman itu. Fokus saja di permainan," kata Singgih Pitono.
Eks striker Arema ini pernah diskorsing selama dua tahun gegara meladeni permainan kasar Lulut Kistono yang membela Mitra Surabaya.
"Awalnya saya diam saja. Tapi lama-lama permainan kasar Lulut sudah sengaja mencederai. Saya terpaksa harus melawan. Dan kami berdua diskorsing. Saya dua tahun, Lulut tiga tahun. Nah, pengalaman seperti jangan sampai terjadi pada pemain Timnas Indonesia," ujarnya.
Contoh Kejadian Zidane

Singgih Pitono juga khawatir anak asuh Patrick Kluivert tak tahan provokasi lisan yang berbuntut aksi fisik.
"Provokasi verbal seperti umpatan dan pelecehan hampir tak pernah dapat hukuman. Pemain Timnas Indonesia pasti akan diteror dengan ucapan juga. Makanya kepala harus tetap dingin," jelasnya.
Eks striker Timnas Indonesia ini mengambil contoh insiden yang melibatkan Zinedine Zidane dan Marco Materazzi di Final Piala Dunia 2006 ketika gelandang Prancis itu menanduk dada bek Italia.
Wasit menghukum Zinedine Zidane dengan kartu merah. Wasit hanya menilai gerak tubuh Zinedine Zidane. Padahal sebenarnya dia emosi karena ucapan Marco Materazzi yang menghina saudara perempuan Zidane.
"Status naturalisasi para pemain Timnas Indonesia sangat rawan jadi bahan provokasi lawan. Ini yang harus diantisipasi para pemain. Karena teror verbal lebih sakit di hati ketimbang tekel keras di badan," tandasnya.
Jadwal Siaran Langsung

Indonesia Vs Arab Saudi
Kamis, 9 Oktober 2025
Pukul 00:15 WIB
Live: RCTI
Irak Vs Indonesia
Minggu, 12 Oktober 2025
Pukul 02:30 WIB
Live: RCTI