Posisi saat ini: Rumah / Pesan / Tak Mau Seperti Keledai, Graham Arnold Lebih Berhati-hati saat Irak Taklukkan Timnas Indonesia

Tak Mau Seperti Keledai, Graham Arnold Lebih Berhati-hati saat Irak Taklukkan Timnas Indonesia

Penulis:Wartawan Olahraga Tanggal:2025-10-12 16:30:03
Dilihat:1 Pujian
Pemain Timnas Irak, Mohandad Ali (tengah), mengoper bola saat pemain Timnas Indonesia, Jay Idzes, mengejar dalam pertandingan kualifikasi Grup B Piala Dunia antara Irak dan Indonesia di Stadion Alinma Bank, King Abdullah Sports City, Jeddah, Arab Saudi, Minggu (12-10-2025) dini hari WIB. (Foto AP/Ali Issa)

Jakarta - Graham Arnold benar-benar seorang pelatih kaya pengalaman. Kualitas arsitek tim asal Australia itu tampak saat Irak menyingkirkan Timnas Indonesia 1-0 pada putaran keempat kualifikasi Piala Dunia 2026 di Stadion King Abdullah Sports City Jeddah, Minggu (12-10-2025) dinihari WIB.

Dia tak mau seperti keledai yang terperosok ke lubang sama. Graham Arnold tak mau mengulang kenangan pahit ketika dipecat dari Timnas Australia gegara ditahan Timnas Indonesia 0-0 pada leg pertama putaran ketiga di SUGBK Jakarta, 10 September 2024.

Sebagai legenda The Socceroos, dia merasakan betapa malu dan getirnya harus tersingkir dari Australia dan timnas yang membesarkan namanya.

Sebagai pelatih baru, Graham Arnold tak mau cepat berpisah dengan meletakkan jabatannya di Timnas Irak karena ini momen baginya untuk memulihkan reputasi bisa tampil di Piala Dunia dengan negara berbeda.


Menyesuaikan Diri

Keputusan Graham Arnold sebenar tidak mengejutkan. Sebab, setelah kegagalan di Piala Asia 2023 dan hasil buruk pada dua laga awal putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026, dia mendapat banyak tekanan. (AFP/Aditya Aji)

Sikap hati-hati Graham Arnold tampak pada cara bermain Timnas Irak dalam meladeni Tim Garuda.

Singa Mesopotamia tak bermain keras, spartan, dan penuh determinasi seperti ketika ditangani Jesus Casas, yang tahun lalu membuat Timnas Indonesia asuhan Shin Tae-yong tak berkutik.

Tahun lalu, Irak dua kali memukul Jay Idzes dkk. 5-1 dan 2-0 di putaran kedua kualifikasi Piala Dunia 2026. Di fase Grup Piala Asia, mereka juga menggasak Timnas Indonesia 3-1.

Di tangan Graham Arnold, Mohanad Ali cs tampil sabar baik dalam menyerang maupun menggalang pertahanan yang kuat.

"Ini bedanya pelatih pengalaman seperti Graham Arnold dibanding Patrick Kluivert. Sebagai pelatih baru di Timnas Irak, saya lihat Graham Arnold lah yang menyesuaikan diri dengan tim. Bukan tim yang menuruti kehendaknya," kata Gusnul Yakin, pengamat sepak bola nasional asal Malang, Jawa Timur.


Mengubah, tapi Tak Merombak

Pelatih Timnas Irak, Graham Arnold di putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia. (Dok. Timnas Irak)

Graham Arnold memang mengubah karakter bermain Irak, akan tetapi dia tak merombak kekuatan inti tim.

"Graham Arnold hanya membuat perubahan kecil pada cara bermain. Irak tampil lebih sabar. Tampaknya dia juga sudah memahami potensi tiap pemain Irak sehingga secara global tak banyak perubahan di tim Irak," ulas Gusnul Yakin.

Mantan pelatih Persibo Bojonegoro itu juga mengamati kaliber seorang Graham Arnold dari cara membaca permainan anak asuhnya.

"Pelatih berpengalaman akan jeli dan cermat mengambil keputusan. Cara Graham Arnold melakukan pergantian pemain bukti dia tahu apa yang harus dilakukan untuk meningkatkan kinerja tim," ucapnya.

Buktinya, tujuh menit setelah memasukkan dua pemain muda, Ali Jasim dan Amar Muhsin, Irak mencetak gol tunggal lewat sontekan kaki Zidane Iqbal.

"Eman (sayang). Pemain Timnas Indonesia yang sudah tampil sangat bagus gagal ke Piala Dunia 2026. Kita harus menunggu empat tahun lagi. Apakah Timnas Indonesia bisa mengulangi prestasi hingga babak keempat ini?" tuturnya.

Komentar

Kirim komentar
Galat kode pemeriksaan, silakan masukkan kembali
avatar

{{ nickname }}

{{ comment.created_at }}

{{ comment.content }}

IP: {{ comment.ip_addr }}
{{ comment.likes }}