Posisi saat ini: Rumah / Pesan / Pengamatan Shin Tae-yong saat Timnas Indonesia Kalah 2 Kali dan Gagal ke Piala Dunia 2026

Pengamatan Shin Tae-yong saat Timnas Indonesia Kalah 2 Kali dan Gagal ke Piala Dunia 2026

Penulis:Wartawan Olahraga Tanggal:2025-10-22 13:30:02
Dilihat:4 Pujian
Pelatih Timnas Indonesia Shin Tae-yong dan sang bek andalan Jay Idzes saat mengikuti sesi konferensi pers di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Kamis (14/11/2024). (Bola.com/Bagaskara Lazuardi).

Jakarta - Impian Timnas Indonesia untuk tampil di Piala Dunia 2026 sirna. Adalah dua kekalahan dari Arab Saudi dan Irak pada Grup B putaran keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia adalah penyebabnya.

Di pertandingan pertama, Timnas Indonesia dipaksa kalah 2-3 dari tuan rumah Arab Saudi, Kamis (9/10/2025). Kemudian disusul kekalahan 0-1 dari Irak di tempat yang sama, Minggu (12/10/2025).

Dua kekalahan membuat anak asuh Patrick Kluivert menjadi juru kunci Grup B dengan nilai 0, dan harus melupakan tiket ke Piala Dunia Amerika Utara 2026. Skuad Garuda merelakan tiket lolos otomatis untuk Arab Saudi, dan play-off kepada Irak.

Hasil selama di Jeddah tersebut membuat langkah tim Merah-Putih terhenti untuk bisa melaju ke putaran final Piala Dunia tahun depan. Timnas Indonesia dipastikan menjadi juru kunci Grup B ronde keempat Kualifikasi.

 


Lini Depan Kurang Greget

Pelatih Timnas Indonesia, Patrick Kluivert memasukkan Ole Romeny di babak kedua dalam laga melawan Arab Suadi di King Abdullah Sport City Stadium, (8/10/2025). (Instagram Ole Romeny)

Eks pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong punya pengamatan mengenai performa skuad Garuda dalam dua pertandingan di Jeddah dua pekan lalu.

Menurutnya ada yang kurang dan menjadi titik lemah dari pasukan Patrick Kluivert, yakni pada kualitas lini depan yang masih kurang.

Diakuinya ada gap yang cukup timpang antarlini dalam permainan Timnas Indonesia. Ia merasa lini belakang yang dipimpin Jay Idzes dan Kevin Diks tak diikuti ketajaman di depan.

"Sebenarnya lini pertahanan Indonesia itu tidak buruk sama sekali. Mungkin yang kurang itu di lini depan," katanya dalam perbincangan di kanal Youtube Goal Post, Selasa (21/10/2025).

"Perlu pemain-pemain yang lebih punya power, dan jika saja mereka lebih berani bertarung di lini depan, hasilnya pasti berbeda," lanjut pelatih berusia 55 tahun.

 


Dua Gol Pemain Belakang

Indonesia unggul lebih dulu pada menit ke-11 lewat eksekusi penalti yang sempurna Kevin Diks. Tampak dalam foto, pemain Indonesia, Kevin Diks (kanan) merayakan gol pada pertandingan pertama Grup B Putaran 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia melawan Arab Saudi di Stadion Alinma Bank, King Abdullah Sports City, Jeddah, Arab Saudi, Rabu 8 Oktober 2025 waktu setempat atau Kamis (9/10/2025) dini hari WIB. (AP Photo)

Timnas Indonesia kalah tipis saat menghadapi Arab Saudi dan Irak. Bahkan tim Merah-putih bisa membobol gawang Arab Saudi dua kali di pertandingan pertama.

Namun kedua gol itu dicetak oleh Kevin Diks, yang notabene adalah pemain bertahan. Ia mencatat brace semuanya via titik putih. Sementara saat menghadapi Irak, ada sejumlah peluang terbuang karena kurang tajamnya lini depan.

Timnas Indonesia sebenarnya menggantungkan ketajaman penyerangan kepada Ole Romeny, pemain yang menjadi mesin gol di tiga laga awal sejak debutnya di ronde ketiga Kualifikasi. Namun taktik Kluivert baru memasukkannya di paruh kedua baik saat bertemu Arab Saudi maupun Irak.

 


Buang Kesempatan

Timnas Indonesia sebenarnya hanya perlu dua langkah lagi untuk lolos ke putaran final Piala Dunia tahun depan di Amerika Utara. Syaratnya adalah mengalahkan Arab Saudi dan Irak, kemudian dipastikan lolos langsung.

Opsi lain adalah menjadi runner-up yang kemudian akan bertanding melawan runner-up grup sebelah dalam play-off. Namun akhirnya Arab Saudi yang menggenggam tiket lolos langsung, sementara Irak akan bertemu Uni Emirat Arab di babak play-off bertajuk Ronde 5 Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia.

"Sebenarnya kesempatan untuk lolos itu ada, tapi kita gagal memanfaatkannya. Itu yang paling saya sesali, padahal kesempatan tidak datang dua kali," tukas mantan juru taktik Timnas Korea Selatan di Piala Dunia 2018.

Sumber: Youtube Goal Post

Komentar

Kirim komentar
Galat kode pemeriksaan, silakan masukkan kembali
avatar

{{ nickname }}

{{ comment.created_at }}

{{ comment.content }}

IP: {{ comment.ip_addr }}
{{ comment.likes }}